Oleh: Baguspras
Hutang menjadi kata yang tak asing ditelinga kita, bagi orang tertentu hutang bisa menjadi teman tetapi sebagian besar orang telah menganggap hutang menjadi musuh terbesar mereka. Karena bagi saya pribadi hutang bukanlah jalan keluar terbaik untuk menghadapi masalah keuangan.
Dalam artikel ini saya tidak memberikan tips-tips untuk bebas dari hutang, tapi lepas dari itu saya mengajak kita berpikir jernih saat menghadapi hutang...karena kebanyakan orang sulit untuk berpikir jernih saat terlilit hutang.
Seorang teman saya di Surabaya pernah menceritakan tentang teman baiknya yang sampai saat ini masih terlilit hutang. Pada awalnya mereka bersama-sama memulai karir sebagai karyawan dan selang beberapa tahun, berbagai macam bank mulai menawari mereka dengan kartu kredit. Sebagai karyawan yang baru bekerja, tawaran untuk mendapat uang (hutang) melebihi gaji mereka adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Maka mereka berdua sepakat untuk apply dan memiliki kartu kredit. Mulailah petualangan mereka dengan kartu kredit (dibaca : kartu hutang).
Dengan berjalannya waktu, disertai dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan gaya hidup mau tidak mau teman saya dan temannya mempergunakan kartu kredit untuk "menambal" kebutuhan mereka. Waktu terus berjalan, akhirnya mereka mulai terlilit hutang kartu kredit yang bunga berbunga (kalo yg punya bank hatinya berbunga-bunga...terus dapat bunga...hehehe).
Akhirnya tiba suatu waktu, teman saya merasa gerah dan "bertobat" mengakhiri petualangannya dengan kartu kredit. Dia memutuskan untuk menggunting kartu kredit yang ia miliki dan lambat laun menyicil hutangnya sampai lunas. Beda dengan temannya teman saya (ribet banget ya...) sebut saja si-A, dia berpikir toh dia bisa membayar hutang kartu kredit dengan hanya "bayar minimal" dan gak perlu potong kartu segala. Si-A sangat berbeda dengan teman saya, untuk menutupi hutangnya, dia malah membuka kartu kredit baru, karena sekarang ini bank memberikan keleluasaan & syarat yang mudah bagi orang yang sudah pernah memiliki kartu kredit (sepeti si-A)...dan tragisnya si-A malah memperoleh limit yang lebih besar dari kartu sebelumnya.
Kejadian diatas terjadi kurang lebih 10 tahun yang lalu. Saat ini teman saya sudah tidak memiliki masalah keuangan bahkan sekarang ini dia sudah tidak menjadi karyawan lagi, dia bisa membuka usaha dan menjalani bisnisnya sendiri. Berbeda sekali dengan si-A, dia masih terus berkutat di "lumpur" hutang kartu kredit, meskipun secara posisi dan penghasilan sebagai karyawan semakin naik tapi dia tidak bisa lepas dari masalah keuangan. Bahkan dari hutang yang dulu "0"nya 6 digit dan sekarang sudah menjadi 7 digit bahkan mendekati 8 digit...tragis memang.
Melalui tulisan ini saya tidak menganjurkan pembaca untuk mengadakan ritual "potong kartu" ntar bisa-bisa saya dikeroyok sama sales kartu kredit hehehe. Saya sendiri punya kartu kredit dan saya memakai kartu kredit hanya pada saat-saat dimana saya tidak membawa uang tunai. Cara teman saya diatas adalah salah satu tindakan dimana dia merasa tidak bisa disipilin dalam mengatur keuangan dan dia merasa cara itu yang terbaik untuk membuat dia dia lebih fokus mengelolah pemasukan.
Ada 4 hal yang bisa saya berikan untuk mengajak kita berpikir jernih sejernih air pegunungan (kayak iklan air mineral...hehehe)
1. Atur cashflow se-bijaksana mungkin, pangkas pengeluaran yang tidak penting dan jangan besar pasak daripada tiang.
2. Mengontrol gaya hidup, jangan ikuti gaya hidup selebritis selama kita masih belum jadi selebritis, kalaupun sudah jadi selebritis gak ada salahnya kita hidup sederhana, jangan sampai penampilan perlente tapi kantong kempes...hehehe...
3. Sekarang lagi marak penawaran kartu kredit, KTA, KTB, KTC....dan KT-2 yang lain dengan syarat mudah, jika kita masih terlilit hutang menurut saran saya urungkan niat anda untuk mengambil pinjaman lagi karena tidak akan pernah menyelesaikan masalah keuangan anda, kebiasaan "gali lubang tutup lubang" akan menjadi gaya hidup dan membuat masa depan kita semakin suram.
4. Bukannya promosi, tapi terbukti sudah banyak orang yang punya hutang merasakan manfaatnya dan tertolong setelah membaca bukunya. Bacalah buku : "Hutang...?? No Way!! Uang...?? No Problem!! buku ini ditulis oleh seorang konsultan keuangan yang berpengalaman. Buku ini mengungkapkan secara praktis bagaimana cara mengatur keuangan dan membebaskan diri dari jerat hutang. Ada salah satu pembaca yang memiliki hutang selama bertahun-tahun bisa terselesaikan dalam 6 bulan. Anda bisa langsung memesannya disini.
Hidup anda ditentukan oleh anda sendiri. Anda tidak bisa menggantungkan hidup anda kepada orang lain dan jangan biarkan hidup anda seperti lingkaran yang tidak ada ujungnya. Segeralah bertindak!!!
Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat saudara berpikir jernih untuk menuju kebebasan keuangan.
Hutang menjadi kata yang tak asing ditelinga kita, bagi orang tertentu hutang bisa menjadi teman tetapi sebagian besar orang telah menganggap hutang menjadi musuh terbesar mereka. Karena bagi saya pribadi hutang bukanlah jalan keluar terbaik untuk menghadapi masalah keuangan.
Dalam artikel ini saya tidak memberikan tips-tips untuk bebas dari hutang, tapi lepas dari itu saya mengajak kita berpikir jernih saat menghadapi hutang...karena kebanyakan orang sulit untuk berpikir jernih saat terlilit hutang.
Seorang teman saya di Surabaya pernah menceritakan tentang teman baiknya yang sampai saat ini masih terlilit hutang. Pada awalnya mereka bersama-sama memulai karir sebagai karyawan dan selang beberapa tahun, berbagai macam bank mulai menawari mereka dengan kartu kredit. Sebagai karyawan yang baru bekerja, tawaran untuk mendapat uang (hutang) melebihi gaji mereka adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Maka mereka berdua sepakat untuk apply dan memiliki kartu kredit. Mulailah petualangan mereka dengan kartu kredit (dibaca : kartu hutang).
Dengan berjalannya waktu, disertai dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan gaya hidup mau tidak mau teman saya dan temannya mempergunakan kartu kredit untuk "menambal" kebutuhan mereka. Waktu terus berjalan, akhirnya mereka mulai terlilit hutang kartu kredit yang bunga berbunga (kalo yg punya bank hatinya berbunga-bunga...terus dapat bunga...hehehe).
Akhirnya tiba suatu waktu, teman saya merasa gerah dan "bertobat" mengakhiri petualangannya dengan kartu kredit. Dia memutuskan untuk menggunting kartu kredit yang ia miliki dan lambat laun menyicil hutangnya sampai lunas. Beda dengan temannya teman saya (ribet banget ya...) sebut saja si-A, dia berpikir toh dia bisa membayar hutang kartu kredit dengan hanya "bayar minimal" dan gak perlu potong kartu segala. Si-A sangat berbeda dengan teman saya, untuk menutupi hutangnya, dia malah membuka kartu kredit baru, karena sekarang ini bank memberikan keleluasaan & syarat yang mudah bagi orang yang sudah pernah memiliki kartu kredit (sepeti si-A)...dan tragisnya si-A malah memperoleh limit yang lebih besar dari kartu sebelumnya.
Kejadian diatas terjadi kurang lebih 10 tahun yang lalu. Saat ini teman saya sudah tidak memiliki masalah keuangan bahkan sekarang ini dia sudah tidak menjadi karyawan lagi, dia bisa membuka usaha dan menjalani bisnisnya sendiri. Berbeda sekali dengan si-A, dia masih terus berkutat di "lumpur" hutang kartu kredit, meskipun secara posisi dan penghasilan sebagai karyawan semakin naik tapi dia tidak bisa lepas dari masalah keuangan. Bahkan dari hutang yang dulu "0"nya 6 digit dan sekarang sudah menjadi 7 digit bahkan mendekati 8 digit...tragis memang.
Melalui tulisan ini saya tidak menganjurkan pembaca untuk mengadakan ritual "potong kartu" ntar bisa-bisa saya dikeroyok sama sales kartu kredit hehehe. Saya sendiri punya kartu kredit dan saya memakai kartu kredit hanya pada saat-saat dimana saya tidak membawa uang tunai. Cara teman saya diatas adalah salah satu tindakan dimana dia merasa tidak bisa disipilin dalam mengatur keuangan dan dia merasa cara itu yang terbaik untuk membuat dia dia lebih fokus mengelolah pemasukan.
Ada 4 hal yang bisa saya berikan untuk mengajak kita berpikir jernih sejernih air pegunungan (kayak iklan air mineral...hehehe)
1. Atur cashflow se-bijaksana mungkin, pangkas pengeluaran yang tidak penting dan jangan besar pasak daripada tiang.
2. Mengontrol gaya hidup, jangan ikuti gaya hidup selebritis selama kita masih belum jadi selebritis, kalaupun sudah jadi selebritis gak ada salahnya kita hidup sederhana, jangan sampai penampilan perlente tapi kantong kempes...hehehe...
3. Sekarang lagi marak penawaran kartu kredit, KTA, KTB, KTC....dan KT-2 yang lain dengan syarat mudah, jika kita masih terlilit hutang menurut saran saya urungkan niat anda untuk mengambil pinjaman lagi karena tidak akan pernah menyelesaikan masalah keuangan anda, kebiasaan "gali lubang tutup lubang" akan menjadi gaya hidup dan membuat masa depan kita semakin suram.
4. Bukannya promosi, tapi terbukti sudah banyak orang yang punya hutang merasakan manfaatnya dan tertolong setelah membaca bukunya. Bacalah buku : "Hutang...?? No Way!! Uang...?? No Problem!! buku ini ditulis oleh seorang konsultan keuangan yang berpengalaman. Buku ini mengungkapkan secara praktis bagaimana cara mengatur keuangan dan membebaskan diri dari jerat hutang. Ada salah satu pembaca yang memiliki hutang selama bertahun-tahun bisa terselesaikan dalam 6 bulan. Anda bisa langsung memesannya disini.
Hidup anda ditentukan oleh anda sendiri. Anda tidak bisa menggantungkan hidup anda kepada orang lain dan jangan biarkan hidup anda seperti lingkaran yang tidak ada ujungnya. Segeralah bertindak!!!
Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat saudara berpikir jernih untuk menuju kebebasan keuangan.
No comments:
Post a Comment
Komentar Anda